Bank Dunia tawarkan bantuan tarik utang asing ke Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim di Istana Merdeka, Jakarta. Menko Perekonomian Darmin Nasution yang hadir dalam pertemuan itu menjelaskan, pertemuan membahas seputar dana bantuan yang akan digelontorkan oleh Bank Dunia guna pembangunan di Indonesia.
"Pada dasarnya membahas mengenai bagaimana kerja sama dan bantuan yang bisa diberikan Bank Dunia untuk pengembangan pembiayaan terhadap pembangunan Indonesia, yang masih tetap menjaga kepentingan-kepentingan kita maupun pertimbangan-pertimbangan dari pembiayaan itu," ujar Darmin di Kantor Presiden, Jakarta.
Menurut Darmin, rencana kerja sama bantuan tersebut masih menjaga kepentingan-kepentingan dalam negeri serta pertimbangan pembiayaan yang menguntungkan Indonesia.
"Kemudian memang pembicaraan berkembang, bahwa presiden Kim menawarkan, kalau begitu kita bisa maju lebih jauh untuk membuat Indonesia menjadi showcase di dalam memobilisasi dana dari dunia internasional untuk hal-hal yang diprioritaskan oleh Indonesia di dalam membangun infrastruktur terutama," jelasnya.
Langkah tersebut dibahas agar adanya keseimbangan untuk proyek BUMN dan non BUMN. Terkait hal ini, Presiden Jokowi meminta agar World Bank memberikan gambaran mengenai teknologi maju dan modern serta penerapannya di negara lain.
"Karena kita harus memprediksi dan mengantisipasi jangan sampai kita tertinggal melihat perkembangan yang ada," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan Presiden Bank Dunia menyampaikan apresiasi yang luar biasa atas kemajuan yang dicapai oleh pemerintah Indonesia. Kim juga memberikan masukan mengenai pendidikan dan garis kemiskinan yang perlu diperbaiki oleh pemerintah Indonesia.
Meski demikian, Kim juga menyampaikan tak mudah bagi pemerintah untuk melakukan hal tersebut. Maka, Luhut menjelaskan Kim berharap seluruh pihak dapat menyelesaikan secara bersama.
"Tapi beliau melihat Indonesia ini menjadi satu model yang bisa digunakan di negara-negara lain karena leadership Presiden Jokowi juga sangat bagus," pungkas Luhut.
Post a Comment